dok. @ardamahira |
Apapun, Desember itu hilir, ke depan, akan ada banyak hujan, kenangan, ada banyak rindu, ada riak rasa yang akan beda arah, beda muara, di detak nadimu, di detik arlojiku.
Kita simpan saja waktu-waktu itu, saat-saat kamu bercengkrama dengan Tuhan, bercerita kebaikan, ihwal kita, perihal perjalanan menjaga & mengemasnya.
Percaya pada imanmu, Tuhan akan menempatkan yang sungguh lebih baik ketimbangku, untukmu, sudah tentu, itu jaminan-Nya, kamu yakini kebenaran-Nya.
"Kita semua akan pulang, dan kita perencana," kataku. "Karena jelas, rumah, muara & arus kita beda, tak searah, ku tak mau buat salah satu kita tenggelam," lanjutku, pelan.
Desember masih pertengahan, hujan masih melimpah. Jangan gegabah, kamu tak perlu tergesa menanggalkan sepi itu. Tunggu hingga reda, hingga ia selayaknya ada, ia yang benar-benar bisa sejajar; dengan logika, dengan arah, dengan muaramu.
Selamat berbahagia untuk ini, begitu juga untuk itu.
Selamat menutup tahun-kamu-yang selalu baik, yang selayaknya tuk terbaik.
~ A.M. ~
#rumahira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari Cerita...